Jumat, 19 Desember 2014

CONTOH KASUS FRAUD ACCOUNTING PERUSAHAAN MULTIKULTURAL DI LUAR NEGERI


Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas alam melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung pada tahun 1985. Bisnis inti Enron bergerak dalam industri energi, kemudian melakukan diversifikasi usaha yang sangat luas bahkan sampai pada bidang yang tidak ada kaitannya dengan industri energi. Diversifikasi usaha tersebut, antara lain meliputi future transaction, trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan.Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara drastis berbagai bursa efek di belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar.
Dalam kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor, kasus memalukan ini konon ikut melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat. Kronologis, fakta, data dan informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan hancurnya Enron (debacle).

ANALISIS TERHAADAP KASUS:
Sebagai seorang akuntan atau seorang auditor sudah seharunya menjunjung tinggi kejujuran dan etika profesinya masing-masing. Keinginan untuk mendapatkan keuntungan tidak dapat dilakukan dengan merekayasa laporan keuangan, merekayasa laporan keuangan hanya akan menyebabkan perusahaan merugi karena apabila tindakan rekayasa tersebut terungkap, yang terjadi adalah berkurangnya rasa percaya investor atas perusahaan tersebut, tidak hanya berkurangnya rasa percaya namun juga para investor tersebut bisa saja menarik investasinya dari perusahaan tersebut, para akuntan dan auditor sebaiknya bekerja lebih profesional dan menjunjung tinggi independensi.


REFERENSI:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar