Kamis, 21 November 2013

Sumber informasi berupa buku atau majalah, data apa saja yang harus dicantumkan sesuai dengan cara yang berlaku?



Jelaskan, jika sumber informasi berupa buku atau majalah, data apa saja yang harus dicantumkan sesuai dengan cara yang berlaku?

Jawab :


Buku
Contoh dalam Daftar Acuan:

ü Keates, J.A. 1973. Cartographic Design and Production. London: Longmans.
ü Vanclay, F., and D. Bronstein. 1985. Environmental and social impact assessment. New
York: Wiley & Sons
ü McCafrey, R., Y.Bock, and J.Rais. 1990. Crustal deformation and oblique plate convergence
in Sumatera. Eos.Trans. 71: 637

Catatan: Dalam Daftar Acuan tidak diperkenankan memakai et al. artinya “et alii” artinya “dan lainlain”.
Semua nama penulis atau kontributor pada penulisan tersebut ditulis dalam Daftar Acuan, sesuai
aturan baku. Hanya dalam teks, dapat dipakai et al. jika penulis lebih dari dua orang, di belakang nama penulis pertama yang merupakan entry dalam Daftar Acuan.

Dalam teks mengacu pada contoh sumber informasi di atas ditulis sebagai berikut:

(Keates 1973)
(Vanclay & Bronstein 1985)
(McCafrey et al. 1990)

Perhatikan “et al.” ditulis selalu dengan huruf italic (miring) dan setelah “al” diikuti dengan titik,
karena ini kependekan dari “alii” (artinya: “and others”, “dan lain-lain”). “et” artinya “dan” atau dalam bahasa Inggeris “and” sehingga tidak diikuti dengan titik (bukan kependekan) Kalau para penulis adalah editor, bukan yang menulis sendiri, maka di tambah di belakang nama atau nama-namanya dengan singkatan ed. (artinya “editor”), contoh 1), atau dalam tanda kurung (contoh 2) sebelum menulis angka “tahun” penulisan. Dalam bahasa Inggeris dipakai Eds. jika editornya lebih dari satu orang. (Editors)

Kata ed atau eds ditulis dengan huruf miring
Contoh: White, A.T., P.Martosubroto, and M.S.M. Sadorra. eds. 1989. atau
White, A.T., P. Martosubroto, and M.S.M. Sadorra (eds). 1989.
·         Bab dari Buku atau salah satu topik dalam Prosiding

Contoh:

Rabben, E.L. 1990. Fundamentals of Photo Interpretation. Dalam: Manual of Photographic
Interpretation. Colwell, R. ed. Virginia: Americam Society of Photogrammetry. pp. 117-149

Artinya: Penulis mengacu kepada tulisan E.L.Rabben dalam Bab: Fundamentals of Photo Interpretation, yang merupakan salah satu Bab buku Manual of Photo Interpretation, yang di-edit oleh Colwell. Bab tersebut berada dari halaman 117 sampai dengan 149.


Contoh:
ü Bergin, A, and D. Lawrence. 1993. Aboriginal and Torres Strait Islander Interests in the Great
Barrier Reef Marine Park. In Proceeding turning the tide: Indigenous sea rights. Townville:
Northern Territory University Law School

Penjelasan: Penulis mengacu pada tulisan A.Bergen dan D.Lawrence yang berjudul “Aborigin and Torres Strait Islander Interest in the Great Barrier Marine Park”. Tulisan ini berada dalam satu Prosiding dari Konperensi International yang diorganisir oleh Northern University Law School dengan topik “Turning the Tide: Indigenous Sea Rights”, yang diterbitkan pada tahun 1993.

Majalah Terbitan Berkala
Majalah terbitan berkala memiliki identifikasi : Nama Majalah,, Volume (Isi) dan Nomor Urut untuk setiap Volume, dan keteraturan terbitan, seperti bulanan (monthly) dengan 12 nomor/volume, kuartalan (quarterly) dengan 4 nomor/volume dan dua-bulanan (bi-monthly) dengan 6 nomor/volume. Untuk sumber dari majalah, Volume, Nomor dan nomor halaman-halaman di mana tulisan itu dikutip, ditulis sebagai berikut:

Vol. XIX, Nomor 6, pp.245-249. Bagi majalah di mana nomor halaman berjalan dari awal volume (misalnya awal volume XIX No.1), maka nomor volume tidak ditulis lagi.

Misalnya Vol.XIX: 245-249
Nomor Volume dapat juga berupa nomor arab. Misalnya Vol.19: 245-249

Jika nomor halaman selalui dimulai pada setiap nomor dari tiap volume, maka nomor majalah perlu ditulis.

Misalnya: 10 (3): 24-28, artinya Volume 10, Nomor 3, halaman 24-28

Dalam Chicago style, nama kota tidak ditulis lagi bagi journal yang telah mendunia, karena para
ilmuan yang terkait telah mengetahuinya. Bagi journal yang tidak terkenal atau terkenal terbatas ,
maka nama kota ditulis sesudah nomor volume, nomor majalah dan halaman di mana informasi berada dengan tanda baca “titik“ kemudian nama kota, diakhiri dengan tanda baca “titik-dua” dan nama pernerbit dari majalah tersebut.

Contoh: 10 (3): 24-28. Jakarta: Ikatan Surveyor Indonesia

Dalam bibliografi internasional juga dibakukan penulisan akronim dari journal tersebut dan akronim baku ini dipakai dalam daftar acuan. Lihat contoh-contoh di bawah ini: 33 Contoh ini diambil dari Journal “Marine Geodesy” yang mensyaratkan Chicago Style dipakai untuk penulisan ilmiah dalam Chicago Style.

1. Currie, R.G. 1974. Solar cycle signal in surface air temperature. J.Geophys.Res. 79:567- 5600
2. Chen, G., and R.Ezraty. 1999. Variations of southern ocean sea level and its possible relation
with Antarctic sea ise. Int. J. Rem. Sens. 20(1): 31-47
3. Brwon, W., W.Munk, F.Snodgrass, H.Mofjeld, and B.Zetler. 1975. Mode bottom experiment.
J. Phys. Oceano. 5:75-85
4. Brigham, E.O. 1973. The fast Fourier transform. New York:Prentice-Hall
5. Bendat, J.S., and A.G.Piersol. 1986. Random Data: Analysis and measurement procedures (2nded. rev. and expanded). New York: John Wiley & Sons

Analisis dari daftar acuan tersebut di atas: 4
No. 1: J.Geophys.Res. adalah akronim baku dari Journal of Geophysical Research dan ditulis dengan huruf miring (italic). Volume di mana tulisan itu dimuat adalah volume 79 dengan nomor
urut  567-5600 . Judul tulisan ditulis denga huruf kecil kecuali kata awal dengan huruf besar.
No.2 : Ada 2 penulis dan kata “and” di awali dengan koma (ini dalam bahasa Inggeris) dalam bahasa Indonesia saya usul tanpa koma dulu. Int. J. Rem Sens. Adalaj akronim baku untuk International Journal on Remote Sensing. Antarctic pakai huruf besar karena ini nama diri dari kutub selatan. 20(1):31-47 berarti volume 20 nomor 1 dan halaman 31 s/d 47. Ini berlaku untuk majalah-majalah yang nomor urutnya selalui dimulai dengan halaman 1 setiap nomor dalam volume tersebut.
No.3: J.Phys. Oceano. adalah singkatan baku dari Journal of Physical Oceangography. Volume 5
nomor urut 75 s/d85
No.4: Kalau contoh no. 1, 2 dan 3 tidak tercantum nama kota dan nama penerbitnya karena journal journal ini telah tercatat dalam daftar journal-journal terakreditasi dan dicatat dalam bibliografi internasional.

Dalam contoh No.4 adalah untuk buku. Judul buku ditulis dengan huruf miring dan Fourier dimulai dengan huruf besar karena ini berasal dari nama orang. Contoh nama penerbit dan kota di mana buku diterbitkan ditulis dengan nama kota diikuti tanda baca titik-dua dan nama penerbit. Nama negara sudah tidak dicantumkan lagi karena Prentice Hall sudah dikenal secara internasional. Bagi Indonesia, di mana majalah nasional kita belum tercatat dalam bibliografi internasional, sebaiknya nama majalah ditulis secara lengkap. Juga ditulis nama kota di mana majalah dan buku yang dikutip tersebut diterbitkan

Contoh:
ü Pomeroy, R.S. 1995. Community-based and co-management institutions for sustainable
coastal fisheries management in Southeast Asia. Ocean & Coastal Management 27(3): 143-
162.






Dengan kata lain, makalah R.S.Pomeroy dengan judul “Community-based and co-management
institutions………..” berada dalam majalah Ocean & Coastal Management, Volume 27, No.3, dan berada pada halaman 143 – 162. Antara Management dan 27 (3) tidak diberi titik

ü Bock,Y., R. McCaffrey, J. Rais, and I. Murata. 1990. Geodetic studies of oblique plate
convergence in Sumatera. Eos Transaction 71: 857.

Keterangan: Eos Trans adalah akronim dari Earth Observation Systems Transaction, adalah publikasi berkala, Volume 71, halaman 857.




Referensi:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar