Jelaskan, jika sumber informasi
berupa buku atau majalah, data apa saja yang harus dicantumkan sesuai dengan
cara yang berlaku?
Jawab :
Buku
Contoh dalam Daftar Acuan:
ü Keates, J.A. 1973. Cartographic
Design and Production. London: Longmans.
ü Vanclay, F., and D. Bronstein. 1985.
Environmental and social impact assessment. New
York: Wiley & Sons
ü McCafrey, R., Y.Bock, and J.Rais.
1990. Crustal deformation and oblique plate convergence
in Sumatera. Eos.Trans. 71: 637
Catatan: Dalam Daftar Acuan tidak diperkenankan memakai et
al. artinya “et alii” artinya “dan lainlain”.
Semua nama penulis atau kontributor pada penulisan tersebut
ditulis dalam Daftar Acuan, sesuai
aturan baku. Hanya dalam teks, dapat dipakai et al. jika
penulis lebih dari dua orang, di belakang nama penulis pertama yang merupakan
entry dalam Daftar Acuan.
Dalam teks mengacu pada contoh sumber informasi di atas
ditulis sebagai berikut:
(Keates 1973)
(Vanclay & Bronstein 1985)
(McCafrey et al. 1990)
Perhatikan “et al.” ditulis selalu dengan huruf italic
(miring) dan setelah “al” diikuti dengan titik,
karena ini kependekan dari “alii” (artinya: “and others”,
“dan lain-lain”). “et” artinya “dan” atau dalam bahasa Inggeris “and”
sehingga tidak diikuti dengan titik (bukan kependekan) Kalau para penulis
adalah editor, bukan yang menulis sendiri, maka di tambah di belakang nama atau
nama-namanya dengan singkatan ed. (artinya “editor”), contoh 1), atau
dalam tanda kurung (contoh 2) sebelum menulis angka “tahun” penulisan. Dalam
bahasa Inggeris dipakai Eds. jika editornya lebih dari satu orang. (Editors)
Kata ed atau eds ditulis dengan huruf miring
Contoh: White, A.T., P.Martosubroto,
and M.S.M. Sadorra. eds. 1989.
atau
White, A.T., P. Martosubroto, and
M.S.M. Sadorra (eds). 1989.
· Bab dari Buku atau salah satu topik dalam Prosiding
Contoh:
Rabben, E.L. 1990. Fundamentals of Photo Interpretation.
Dalam: Manual of Photographic
Interpretation.
Colwell, R. ed. Virginia: Americam Society of Photogrammetry. pp.
117-149
Artinya: Penulis mengacu kepada tulisan E.L.Rabben dalam
Bab: Fundamentals of Photo Interpretation, yang merupakan salah satu Bab buku
Manual of Photo Interpretation, yang di-edit oleh Colwell. Bab tersebut berada
dari halaman 117 sampai dengan 149.
Contoh:
ü Bergin, A, and D. Lawrence. 1993.
Aboriginal and Torres Strait Islander Interests in the Great
Barrier Reef Marine Park. In Proceeding turning the tide:
Indigenous sea rights. Townville:
Northern Territory University Law School
Penjelasan: Penulis mengacu pada tulisan A.Bergen dan
D.Lawrence yang berjudul “Aborigin and Torres Strait Islander Interest in the
Great Barrier Marine Park”. Tulisan ini berada dalam satu Prosiding dari
Konperensi International yang diorganisir oleh Northern University Law School
dengan topik “Turning the Tide: Indigenous Sea Rights”, yang diterbitkan pada
tahun 1993.
Majalah Terbitan Berkala
Majalah terbitan berkala memiliki identifikasi : Nama Majalah,,
Volume (Isi) dan Nomor Urut untuk setiap Volume, dan keteraturan terbitan,
seperti bulanan (monthly) dengan 12 nomor/volume, kuartalan (quarterly) dengan
4 nomor/volume dan dua-bulanan (bi-monthly) dengan 6 nomor/volume. Untuk sumber
dari majalah, Volume, Nomor dan nomor halaman-halaman di mana tulisan itu
dikutip, ditulis sebagai berikut:
Vol. XIX, Nomor 6, pp.245-249. Bagi majalah di mana nomor
halaman berjalan dari awal volume (misalnya awal volume XIX No.1), maka nomor
volume tidak ditulis lagi.
Misalnya Vol.XIX: 245-249
Nomor Volume dapat juga berupa nomor arab. Misalnya Vol.19:
245-249
Jika nomor halaman selalui dimulai pada setiap nomor dari
tiap volume, maka nomor majalah perlu ditulis.
Misalnya: 10 (3): 24-28, artinya Volume 10, Nomor 3,
halaman 24-28
Dalam Chicago style, nama kota tidak ditulis lagi bagi
journal yang telah mendunia, karena para
ilmuan yang terkait telah mengetahuinya. Bagi journal yang
tidak terkenal atau terkenal terbatas ,
maka nama kota ditulis sesudah nomor volume, nomor majalah
dan halaman di mana informasi berada dengan tanda baca “titik“ kemudian nama
kota, diakhiri dengan tanda baca “titik-dua” dan nama pernerbit dari majalah
tersebut.
Contoh: 10 (3): 24-28. Jakarta: Ikatan Surveyor Indonesia
Dalam bibliografi internasional juga dibakukan penulisan
akronim dari journal tersebut dan akronim baku ini dipakai dalam daftar acuan.
Lihat contoh-contoh di bawah ini: 33 Contoh ini diambil dari Journal “Marine
Geodesy” yang mensyaratkan Chicago Style dipakai untuk penulisan ilmiah dalam
Chicago Style.
1. Currie, R.G. 1974. Solar cycle signal in surface air
temperature. J.Geophys.Res. 79:567- 5600
2. Chen, G., and R.Ezraty. 1999. Variations of southern
ocean sea level and its possible relation
with Antarctic sea ise. Int. J. Rem. Sens. 20(1):
31-47
3. Brwon, W., W.Munk, F.Snodgrass, H.Mofjeld, and B.Zetler.
1975. Mode bottom experiment.
J. Phys. Oceano. 5:75-85
4. Brigham, E.O. 1973. The fast Fourier transform.
New York:Prentice-Hall
5. Bendat, J.S., and A.G.Piersol. 1986. Random Data:
Analysis and measurement procedures (2nded. rev. and expanded). New York: John
Wiley & Sons
Analisis dari daftar acuan tersebut di atas: 4
No. 1: J.Geophys.Res. adalah akronim baku dari
Journal of Geophysical Research dan ditulis dengan huruf miring (italic).
Volume di mana tulisan itu dimuat adalah volume 79 dengan nomor
urut 567-5600 .
Judul tulisan ditulis denga huruf kecil kecuali kata awal dengan huruf besar.
No.2 : Ada 2 penulis dan kata “and” di awali dengan koma
(ini dalam bahasa Inggeris) dalam bahasa Indonesia saya usul tanpa koma dulu. Int.
J. Rem Sens. Adalaj akronim baku untuk International Journal on Remote
Sensing. Antarctic pakai huruf besar karena ini nama diri dari kutub selatan.
20(1):31-47 berarti volume 20 nomor 1 dan halaman 31 s/d 47. Ini berlaku untuk
majalah-majalah yang nomor urutnya selalui dimulai dengan halaman 1 setiap
nomor dalam volume tersebut.
No.3: J.Phys. Oceano. adalah singkatan baku dari
Journal of Physical Oceangography. Volume 5
nomor urut 75 s/d85
No.4: Kalau contoh no. 1, 2 dan 3 tidak tercantum nama kota
dan nama penerbitnya karena journal journal ini telah tercatat dalam daftar
journal-journal terakreditasi dan dicatat dalam bibliografi internasional.
Dalam contoh No.4 adalah untuk buku. Judul buku ditulis
dengan huruf miring dan Fourier dimulai dengan huruf besar karena ini berasal
dari nama orang. Contoh nama penerbit dan kota di mana buku diterbitkan ditulis
dengan nama kota diikuti tanda baca titik-dua dan nama penerbit. Nama negara
sudah tidak dicantumkan lagi karena Prentice Hall sudah dikenal secara
internasional. Bagi Indonesia, di mana majalah nasional kita belum tercatat
dalam bibliografi internasional, sebaiknya nama majalah ditulis secara lengkap.
Juga ditulis nama kota di mana majalah dan buku yang dikutip tersebut
diterbitkan
Contoh:
ü Pomeroy, R.S. 1995. Community-based
and co-management institutions for sustainable
coastal fisheries management in Southeast Asia. Ocean
& Coastal Management 27(3): 143-
162.
Dengan kata lain, makalah R.S.Pomeroy dengan judul
“Community-based and co-management
institutions………..” berada dalam majalah Ocean & Coastal
Management, Volume 27, No.3, dan berada pada halaman 143 – 162. Antara
Management dan 27 (3) tidak diberi titik
ü Bock,Y., R. McCaffrey, J. Rais, and
I. Murata. 1990. Geodetic studies of oblique plate
convergence in Sumatera. Eos Transaction 71: 857.
Keterangan: Eos Trans adalah akronim dari Earth
Observation Systems Transaction, adalah publikasi berkala, Volume 71,
halaman 857.
Referensi:
Panduan
PKMI. http://setia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7837/panduanPKMI.pdf.
http://edi_mp.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/20476/Tata+Cara+Penulisan+Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar